Persib Bandung
Persib (Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berdiri pada 14 Maret 1933, klub ini berbasis di Bandung, Jawa Barat. Persib saat ini bermain di Liga Super Indonesia. Julukan mereka adalah Maung Bandung dan Pangeran Biru sponsor utama dan terbesar masih di pegang Indofood.
Jalan Panjang Persib
PERSIB Bandung selalu punya tempat istimewa di hati bolamania nasional. Kekaguman dan kecintaan mereka, para penggila sepakbola nasional, menyebar ke seantero negeri. Melewati batas wilayah Bandung dan Jawa Barat, tempat jagoan Bandung dibidani. Kemegahan sepakbolanya tidak mampu ditepis. Selalu memanggil dan menggali perhatian para pecandu sepakbola nasional untuk tidak sekejap pun melepaskan perhatiannya pada sosok Persib Bandung.
Tak peduli prestasinya tengah tenggelam, pesona Pangeran Biru julukan lain Persib Bandung– tetap membius bolamania nasional. Stadion Siliwangi, Bandung, markas keramatnya, tidak pernah sepi dari dendang riang penggilanya. Bobotoh setianya tetap saja tumplek dan menyatu di sana. Tidak sekalipun mereka pergi menjauh. Apalagi berpaling hati. Tetap setia mendampingi timnya mesti air mata terus mengucur.
Yang paling fenomenal Stadion Utama Senayan, Jakarta, selalu penuh oleh ribuan pendukung Persib dan bolamania nasional, jika jagoan Bandung menembus babak final Divisi Perserikatan dan Divisi Utama Liga Indonesia. Menjadi aset penyelenggara pertandingan yang paling menggiurkan adalah ikon yang tidak terbantahkan. Tidak terhapus oleh jaman.
“Sungguh. Kalau siaran langsung sepakbola di Indonesia tidak dibagi rata antar stasiun televisi nasional, banyak stasiun yang ingin membeli hak siar pertandingan Persib,” jelas Asdedi, salah seorang produser televisi ANTV, sebelum hak siar jatuh ke stasiun televisi tersebut.
Tak aneh serombongan pemain nasional atau mantan nasional, bahkan yang baru muncul sekalipun di pentas sepakbola nasional, berlomba-lomba melamar untuk melebur ke tim “Maung Bandung”. Mereka percaya, namanya bakal cepat berkibar, dikenal banyak orang dan kembali dilirik tim nasional karena bisa mendarat di tim dengan reputasi besar di pentas sepakbola nasional.
”Persib adalah tim besar. Permainannya cantik. Pendukungnya luar biasa. Nama besarnya di pentas sepakbola nasional adalah garansi bagi kami untuk bisa menembus level nasional. Bermain di Persib adalah kesempatan besar mengembangkan karier sepakbola,” begitu ungkapan umum yang biasa dilontarkan pemain pendatang ketika pertama kali meleburkan dirinya dengan tim pujaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat.
Back on track, begitulah fenomena yang menyertai langkah para pemain di tim Persib. Kebersamaan mereka menyemburkan hasrat berprestasi tinggi. Menggelorakan asa dan menjulangkan harkat diri sebagai pemain sepakbola jempolan yang beredar di pentas nasional. Hingga masa edarnya di Divisi Utama semakin panjang. Yang pada gilirannya menjadi salah satu legenda di semua hajatan kompetisi yang diakui PSSI.
Tak peduli prestasinya tengah tenggelam, pesona Pangeran Biru julukan lain Persib Bandung– tetap membius bolamania nasional. Stadion Siliwangi, Bandung, markas keramatnya, tidak pernah sepi dari dendang riang penggilanya. Bobotoh setianya tetap saja tumplek dan menyatu di sana. Tidak sekalipun mereka pergi menjauh. Apalagi berpaling hati. Tetap setia mendampingi timnya mesti air mata terus mengucur.
Yang paling fenomenal Stadion Utama Senayan, Jakarta, selalu penuh oleh ribuan pendukung Persib dan bolamania nasional, jika jagoan Bandung menembus babak final Divisi Perserikatan dan Divisi Utama Liga Indonesia. Menjadi aset penyelenggara pertandingan yang paling menggiurkan adalah ikon yang tidak terbantahkan. Tidak terhapus oleh jaman.
“Sungguh. Kalau siaran langsung sepakbola di Indonesia tidak dibagi rata antar stasiun televisi nasional, banyak stasiun yang ingin membeli hak siar pertandingan Persib,” jelas Asdedi, salah seorang produser televisi ANTV, sebelum hak siar jatuh ke stasiun televisi tersebut.
Tak aneh serombongan pemain nasional atau mantan nasional, bahkan yang baru muncul sekalipun di pentas sepakbola nasional, berlomba-lomba melamar untuk melebur ke tim “Maung Bandung”. Mereka percaya, namanya bakal cepat berkibar, dikenal banyak orang dan kembali dilirik tim nasional karena bisa mendarat di tim dengan reputasi besar di pentas sepakbola nasional.
”Persib adalah tim besar. Permainannya cantik. Pendukungnya luar biasa. Nama besarnya di pentas sepakbola nasional adalah garansi bagi kami untuk bisa menembus level nasional. Bermain di Persib adalah kesempatan besar mengembangkan karier sepakbola,” begitu ungkapan umum yang biasa dilontarkan pemain pendatang ketika pertama kali meleburkan dirinya dengan tim pujaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat.
Back on track, begitulah fenomena yang menyertai langkah para pemain di tim Persib. Kebersamaan mereka menyemburkan hasrat berprestasi tinggi. Menggelorakan asa dan menjulangkan harkat diri sebagai pemain sepakbola jempolan yang beredar di pentas nasional. Hingga masa edarnya di Divisi Utama semakin panjang. Yang pada gilirannya menjadi salah satu legenda di semua hajatan kompetisi yang diakui PSSI.